visit-palau – Samarinda merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, serta kota terpadat di semua Pulau Kalimantan, dengan jumlah masyarakat 812. 597 jiwa. Samarinda mempunyai besar area 718 km², dengan situasi geografis berbukit, serta ketinggian antara 10 sampai 200 m. Kota Samarinda dipisahkan oleh Bengawan Mahakam serta jadi pintu gapura banat Kalimantan Timur lewat bengawan, bumi serta hawa. Kota Samarinda hanya menempati 0,56% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur, nomor dua setelah Kota Bangtang dan Kota Balikpapan. Sesuai dengan batas wilayahnya, Kota Samarinda dikelilingi sepenuhnya oleh Bupati Kutai Kartanegara.
Tentunya sebagai bagian dari wilayah Indonesia, kawasan ini juga memiliki panorama alam yang tak terhitung banyaknya yang indah dan mempesona. Ada juga berbagai peninggalan sejarah yang sarat makna. Berbagai jenis tempat pemandangan yang diabadikan dalam foto atau video lucu. Keramahan alam dan suasana budayanya yang sangat asri juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para traveller yang ingin berkunjung. Tak hanya wisatawan domestik, hampir setiap daerah di Indonesia kini menjadi incaran wisatawan mancanegara yang ingin menikmati suasana berbeda di luar kota. Apalagi bisa menikmati udara sejuk dan pemandangan hijau yang asri menjadi daya tarik tersendiri.
Jika Anda berkunjung bersama kerabat atau teman tercinta, kota yang sangat indah ini akan menjadi semakin menarik. Kawasan yang luas dan asri ini sangat cocok untuk orang yang ingin menikmati Indonesia lebih dekat. Maka dari itu, untuk menambah keingintahuan Anda akan kawasan ini, silahkan simak 7 rekomendasi tempat wisata di Samarinda berikut ini.
7 Destinasi Wisata Yang Ada Di Samarinda
1. Kebun Raya Unmul
Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) adalah tempat wisata paling populer di Samarinda, Kalimantan Timur. Semula pada tahun 1974, kawasan tersebut merupakan kawasan hutan lindung untuk pendidikan di Universitas Mulawaman (Unmul) yang digunakan sebagai tempat penelitian dan tempat bertemunya mahasiswa Unmul dengan luas sekitar 300 hektar. Namun, hingga tahun 2001, 62 hektar dari total luas situs tersebut digunakan sebagai objek wisata.
Harga tiket masuk yaitu hanya sebesar Rp5000 yang sudah termasuk asuransi jasaraharja. Tempat wisata ini buka setiap hari Senin sampai dengan Mingu kecualai hari Jum’at tutup dengan jam buka mulai jam 09.00 sampai sore jam 16.00 WIT.
Tempat wisata ini diaspal dengan fasilitas jalan dimana satu tempat wisata terhubung dengan tempat wisata lainnya, serta memiliki kebun binatang mini yang menyembunyikan kembali buaya, tikus, kuda, orangutan, kuda, elang botak, bihun monyet dan masih banyak lagi hewan lainnya. Beberapa fasilitas, seperti restoran, area parkir yang nyaman tersedia di tempat ini. Selain itu, Anda juga bisa menemukan beberapa hotel di kawasan tersebut. Letak KRUS yang banyak ditumbuhi pepohonan membuat suasana menjadi sejuk. Untuk berkeliling Cruise, kita bisa melakukan perjalanan dengan mobil van, atau berjalan-jalan sambil menikmati suasana yang menyenangkan. Jika Anda lelah berjalan, ada paviliun di setiap sudut untuk Anda beristirahat.
Selain kebun binatang mini, KRUS juga menawarkan berbagai macam permainan, seperti kart, ATV, sepeda motor, sepeda air, kincir ria, dan komidi putar. Namun, beberapa game ini hanya dijalankan selama hari libur besar, seperti bianglala dan korsel. Kita perlu membeli tiket untuk menggunakan setiap wahana, misalnya jika kita ingin bermain karting atau ATV, kita harus membeli tiket Rp. 30.000 tiga putaran dan Rp 20.000. 15.000 sepeda air. Ada pula jalur pijat refleksi yang jarang terlihat di objek wisata lain. Jalur pijat refleksi ini merupakan jalur sepanjang 25 meter yang diisi dengan kerikil dan dapat digunakan untuk memijat telapak kaki. KRUS juga memiliki tempat memancing dan panggung luar ruangan. Di belakangnya adalah Museum Kayu, di mana kita dapat mempelajari lebih jauh tentang semua jenis kayu yang ditemukan di Kalimantan Timur. Museum Kayu hanya berjarak beberapa meter, dan merupakan gerbang perkemahan Praja Muda Karana.
2.Air Terjun Tanah Merah
Air Terjun Tanah Merah merupakan air terjun yang terletak sekitar 14 kilometer dari pusat kota Samalinda, sebelah timur Kalimantan. Air Terjun Tanah Merah tingginya hanya sekitar 15 meter. Air terjun ini pertama kali ditemukan di kota Samarinda sebelum tahun 1975 dan ditetapkan sebagai objek wisata oleh masyarakat pada tahun 1989. Berbeda dengan air terjun yang ada di Pulau Jawa, air terjun Tanah Merah ini tingginya hanya sekitar 15 meter saja, airnya tidak jernih, tapi warnanya kecoklatan. Pasalnya, tanah di sepanjang sungai cenderung berlumpur, berupa tanah gambut.
Tiket hanya Rp. 5.000 dan Rp. 2.000 tempat parkir roda dua. Rp. 5.000 roda 4, sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga di akhir pekan.
Air terjun Tanah Merah terletak di pinggiran desa, dikelilingi pepohonan rindang khas Kalimantan, sehingga Anda bisa merasakan suasana pedesaan yang asri. Air Terjun Tanah Merah dapat dicapai dengan mudah menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum. Jika anda menggunakan mobil pribadi dari Samarinda menuju Bontang Gapura maka air terjun Tanah Merah ada di sebelah kanan jalan, begitu pula sebaliknya; jika anda dari Bontang kebalikannya yang benar.Jika anda menggunakan angkutan umum bisa menggunakan jalurnya dari Pasar Segiri menuju Sungai Siring dan berhenti di perempatan air terjun tanah merah.
Fasilitas di Air Terjun Tanah Merah sangat melimpah, dengan kamar mandi, warung makan, bangku taman, paviliun, pintu keluar, pemancingan, area bermain anak dan tempat parkir. Terkadang akan ada pertunjukan hiburan pada hari libur tertentu.
Baca Juga : Pesona Wisata Alam Yang Berupa Air Terjun Di Malaysia
3. Air Terjun Pinang Seribu
Kebanyakan air terjun terletak di puncak gunung atau di hutan. Ditambah dengan pendakian ekstrim, banyak resor air terjun yang tidak cocok sebagai resor keluarga. Namun berbeda dengan Air Terjun Pinang Seribu di Samarinda Kalimantan Timur. Hiking dekat dengan tempat parkir, dan terdapat berbagai wahana dan fasilitas penunjang yang sangat lengkap. Mengingat masih banyaknya wisata air terjun yang belum bisa dijadikan destinasi wisata keluarga, pemerintah perlu didorong untuk menciptakan objek wisata yang ramah keluarga dan aman. Jika terakumulasi maka masih banyak air terjun di Indonesia yang tidak tertata dengan baik. Oleh karena itu, Air Terjun Pinang Seribu adalah salah satu dari sekian contoh wisata air terjun yang bisa menjadi perjalanan keluarga. Lokasi Air Terjun Pinang Seribu sangat ideal, beralamat di Desa Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Harga tiket Air Terjun Pinang Seribu adalah: Rp. 20.000 tiket per orang, dan Rp. 5.000 tiket parkir untuk mobil per unit, Rp. 2.000 tempat parkir sepeda motor per unit, Rp. Biaya sewa sepeda air 30.000. Jam buka Air Terjun Pinang Seribu adalah mulai pukul 10.00 hingga 17.00. Tempat wisata Air Terjun Pinang Seribu buka dari hari Senin hingga Minggu.
Air Terjun Pinang Seribu tidak terlalu tinggi. Ketinggian Air Terjun Qianbinan sekitar 5 meter, dengan kemiringan hanya 45 derajat. Airnya bening, tapi kondisi airnya akan berubah kecokelatan di beberapa titik. Pemandangan di sekitar air terjun ini sebagian besar berupa bebatuan besar. Jika pengunjung ingin naik ke atas bebatuan, harus berhati-hati. Bangku kaki tergelincir karena lumut. Pada musim penghujan, debit air sangat besar. Karena air yang mengalir tidak langsung masuk ke kolam, melainkan mengalir melalui undakan batu. Kemudian, hal ini menyebabkan keadaan kolam menjadi terlalu dalam. Pepohonan di atas air terjun dan pepohonan di sekitarnya membentuk panorama alam sekitar yang menambah keteduhan dan kesejukan bagi Anda. Untuk anak kecil, pilihlah poin yang tidak dalam. Orang tua harus selalu mengutamakan keselamatan saat berpergian. Ragam keseruan yang ada di air terjun Pinang Seribu ini seperti:
– Terdapat Spot Outbond yang mengasyikkan
– Lalu anda juga dapat bermain becak ataus epeda air sembari menikmati indahnya alam
– Terdapat gazebo untuk anda berehat
– Banyaknya spot selfie yang tersedia disini dengan berlatar belakang pemandangan alam.
Fasilitas yang disediakan disana sangat lengkap dan sangat membantu untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjungnya. Fasilitas Air Terjun Pinang Seribu adalah sebagai berikut: Villa kalau mau menginap disini Restoran atau restoran, Ada juga pemandian umum, toilet Ada juga mushola, Ada juga tempat parkir yang luas, dll.
4. Bukit Anggana
Nama lain dari gunung ini adalah Bukit Teletubbies. Pasalnya, saat musim hujan, bukit ini akan menghijau, persis seperti bukit buatan dalam cerita manusia Antena fiktif, seperti karpet. Meski terlihat seperti bukit buatan dari kejauhan, keaslian bukit ini tidak bisa dibandingkan dengan bukit buatan manapun.
Gunung ini terletak di daerah Anggana Kutai Kertanegara. Jika ingin berkunjung sebaiknya datang saat musim hujan, karena pada musim kemarau gunung akan menguning dan di kejauhan akan mengering.
Baca Juga : Menikmati Keindahan Museum Patung Lilin dengan Berbagai Kejutan
5. Kampung Mesjid Baqa, Pusat Kerajinan Tangan Sarung Samarinda
Sarung Samarinda adalah salah satu kerajinan tangan khas Samarinda. Sarung Samarinda adalah kain tradisional khas Samarinda, Kalimantan Timur. Alat tenun yang digunakan oleh pengrajin adalah alat tradisional yang disebut Gedokan, atau alat bukan tenun (ATBM) yang digunakan. Butuh waktu beberapa minggu untuk menghasilkan sebuah produk sarung, tergantung temanya.Harga sebuah sarung tenun tergantung banyaknya tema yang diproduksi.Semakin besar temanya semakin tinggi harganya dan semakin tinggi harganya. Tak heran, harga sarung tenun Samalinda ini bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Sentra pembuatannya terletak di desa suku Bugis Desa Megijid Baqa di Kecamatan Samarinda Seberang. Terletak di tepi Sungai Mahakam, di sisi kiri Jalan Pangeran Bendahara, atau sekitar 300 meter dari Terminal Bus Sei Keledang. Dapat ditempuh melalui jalan darat melalui Jalan Bung Tomo, atau dengan menggunakan kapal tambang dari Pasar Pagi melintasi Sungai Mahakam.
Untuk menuju Pusat Pembuatan Sarung Rajut Samalinda dapat menggunakan angkot di pasar pagi Samalinda rute mangkupalas dan berhenti di Jl. Pangeran Bundahara, lanjutkan jalan kaki atau naik ojek ke lokasi ini tidak terlalu jauh. Pilihan lain untuk mencapai tempat ini adalah menggunakan Klotok / Tambangan dari Pasar Pagi-Samarinda-Seberang, kemudian dilanjutkan ke “Ojek”.
6. Hutan Pinus Samboja
Pagi hari merupakan waktu yang sangat penting untuk membangun emosi positif, sehingga Anda juga bisa menjalani hari yang positif. Agar menikmati pagi lebih sempurna, Anda bisa mengunjungi kawasan wisata hutan pinus Samboja. Rasakan udara sejuk dan indahnya sinar matahari di pagi hari. Tempat yang dituju adalah Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Lokasinya masih berada di kawasan yang mudah dijangkau, sehingga Anda dapat menggunakan mobil pribadi (sepeda motor atau mobil) dengan nyaman. Anda juga dapat menggunakan petunjuk untuk membantu Anda sampai ke lokasi yang benar. Komunitas lokal akan dengan senang hati membantu.
Harga tiket masuknya gratis dan buka setiap hari.
Udara pagi hari terasa segar, sejuk dan bersih sehingga banyak orang yang senang beraktivitas di pagi hari karena dapat meningkatkan mood di siang hari. Inilah kenapa hutan pinus Samboja menjadi pilihan yang tepat untuk menikmati kesejukan di pagi hari, apalagi jika Anda datang bersama keluarga atau orang tersayang. Pemandangannya begitu indah, hutan ini akan memanjakan mata Anda. Hanya terdapat pepohonan hijau yang lebat di tengah kabut yang lebat di pagi hari, sehingga saat anda mengunjungi hutan pinus ini pada pagi hari akan merasakan suasana yang sejuk dan tenang. Banyak orang mencari ketenangan dan kedamaian dengan mengunjungi hutan ini. Hal ini dikarenakan lokasinya yang jauh dari hiruk pikuk kota, sehingga tidak akan terdengar suara bising dari hutan pinus ini. Anda bisa menikmati suasana sejuk dan ketenangan dengan lebih sempurna.
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sini, salah satu aktivitas utama yang bisa dilakukan adalah berfoto bersama kerabat. Meski diam dan mengobrol, itu bisa membuatmu bahagia dan tenang. Anda juga bisa mencicipi berbagai jajanan di pinggir jalan, lalu duduk-duduk di hutan menikmati pagi yang sejuk. Selain itu, banyak orang yang berbaju olahraga pergi ke lokasi ini karena ingin jogging atau berolahraga sambil menikmati sejuknya udara, kabut yang menyilaukan dan pepohonan yang menjulang tinggi. Jika Anda juga menetapkannya sebagai lokasi outbond yang menarik, tidak ada salahnya.
7. Penangkaran Buaya Samarinda
Di Kota Samarinda di Kalimantan, sebelah timur Pulau Kalimantan, tempat wisata alam yang menarik adalah penangkaran buaya Mark Roman. Lebih spesifiknya, tempat ini berada di Desa Pulau Atas, Desa Makroman, Kecamatan Palaran, sekitar 17 kilometer dari pusat kota Samarinda. Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk mencapai tempat ini. Resor wisata alam ini menempati area seluas sekitar 7 hektar, dan saat ini terdapat 3 spesies buaya yang dipelihara di penangkaran di Mark Roman. Nama-nama jenis buaya tersebut adalah Buaya Siam, Buaya Bayou dan Buaya Buaya. Semua jenis buaya yang dibesarkan di penangkaran adalah berbagai jenis buaya yang terdapat di sungai-sungai Kalimantan bagian timur dan wilayah Indonesia lainnya.Jika Anda mengunjungi penangkaran Mark Roman, Anda akan menemukan banyak sekali buaya. Penangkaran ini tidak hanya mengembangbiakkan satu jenis buaya, tetapi juga beberapa jenis buaya.
Harga tiketnya yaitu Rp15.000,-
Penangkaran buaya baru dikenal pada awal abad ke-20. Sebagian besar tahap awal penangkaran buaya lebih difokuskan pada tempat wisata. Jangan membiakkan buaya lalu mengambil produknya. Kemudian pada tahun 1960-an mulai beroperasi secara komersial untuk menghasilkan produk buaya. Misalnya mengambil telur buaya dari alam, atau memelihara buaya di penangkaran. Hal ini disebabkan meningkatnya punahnya populasi buaya liar. Dan beberapa dari buaya ini menghadapi ancaman kepunahan.
Peternakan buaya ini awalnya dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan kulit buaya. Karena kulit buaya memiliki nilai jual yang tinggi, setiap potongnya bisa mencapai ratusan rupiah. Nilai barang-barang manufaktur seperti tas atau sepatu bisa mencapai ribuan dolar. Namun, kulit buaya juga digunakan dalam pengembangan produk lain. Misalnya produk daging buaya yang digunakan dalam masakan di negara tertentu. Selain menghasilkan produk buaya, penangkaran Mark Roman juga dijadikan sebagai obyek ekowisata. Dengan berkurangnya populasi buaya liar, jenis anjing Mark Roman dapat memberi wisatawan cara untuk menyaksikan kehidupan buaya dengan mata kepala sendiri. Tentu saja kehidupan buaya hasil penangkaran berbeda dengan kehidupan hewan liar. Tetapi ini tidak menghalangi wisatawan untuk melihat apa yang disebut hewan buas dengan mata kepala sendiri.